Senin, 11 April 2016

Dear Ayahanda

Maaf Pak. Ah... Mungkin Bapak bertanya dalam hati, "mengapa wahai Anakku Engkau bersikap dingin seperti ini?" Maaf Pak, bukan bermaksud untuk "tasuruik", tapi hanya tidak ingin merepotkan. Kemaren Bapak masih memberiku uang untuk memperbaiki sepeda, sama2 kita tunggu sepeda diperbaiki. Tapi tadi pagi aku seolah marah denganmu. Maafkan anakmu ini Pak. Mungkin tugas akhir ini jua yang melelahkan pikiran, bathin, sampai jiwa dan raga. Sampai2 aku juga tidak menjawab panggilan dari mama. Ah, sampai segitunya diri ini hanya karena tugas akhir yang melelahkan pikiran itu. Dan, pada akhirnya aku pun tau bahwa dalam doa beliau, selalu menyebut nama anak2nya.